Laman

Senin, 27 September 2010

PCI NU Yaman Seminarkan Radikalisme

Tarim, Hadhramaut- Menanggapi isu radikalisme dan terorisme yang terus berkembang, Pengurus Cabang Istimewa Nahdhatul Ulama (PCI NU) Yaman bekerja sama dengan Persatuan Pelajar Indonesia di Yaman (PPI Yaman) dan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Yaman, menggelar seminar ilmiah dengan dua tema sekaligus yang bertajuk “Membendung Radikalisme dan Manajemen Organisasi” pada hari Ahad (26/09) kemarin. Rois Syuriyah PCI NU Yaman, Ahmad Badruttamam, yang sekaligus menjadi ketua panitia pelaksana acara tersebut dalam sambutannya menyampaikan, “Acara dengan tema membendung radikalisme ini bukan bermaksud menganggap para pelajar di Yaman sebagai penganut faham radikalisme, sebagaimana yang diisukan sebagian orang, tapi seminar ini bermaksud sebagai tindakan pencegahan dini dengan cara meningkatkan wawasan tentang radikalisme, khususnya masalah terorisme agar kita tidak mudah terpengaruh faham-faham tersebut. Selain itu, kita semua tahu bahwa Wali Songo adalah dari Hadramaut dan oleh karena itu apa yang diajarkan Wali Songo sama dengan apa yang kita pelajari dari para ulama dan habaib Hadramaut sekarang, yaitu mengajarkan Islam sebagai agama cinta kedamaian.”





Dalam kesempatan yang sama, Duta Besar RI untuk Yaman, Bapak Drs. Nur Aulia’ yang hadir dalam acara yang bertempat di auditorium Fakultas Syari’ah dan Hukum, Universitas Al Ahgaff, Tarim, Hadhramaut, Yaman tersebut, memberikan sambutan panjang. Ia mengungkapkan bahwa terorisme muncul dilaterbelakangi oleh banyak faktor, baik dari luar maupun dari dalam Islam sendiri, di antara faktor tersebut adalah kebodohan pelaku terorisme yang tidak memahami ajaran agama Islam secara benar, sikap fanatik yang berlebihan pada kelompoknya, ketidakadilan dalam sistem politik dan ekonomi, kemiskinan yang akut dll. “Terorisme adalah maksiat kepada Allah, karena telah mengambil hak Allah dengan cara menghilangkan nyawa manusia tanpa berdasar pada dalil yang benar, mengorbankan banyak rakyat sipil yang tidak berdosa, dan menggangu keamanan,” tambahnya. Di hadapan 350 peserta seminar yang terdiri dari perwakilan pelajar Indonesia dari Universitas Al Ahgaff, Darul Musthofa dan Ribath Tarim tersebut, beliau, di akhir sambutan, mengucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak yang berpartisipasi untuk mewujudkan acara tsb. dan memberikan pesan moral kepada kepada seluruh pelajar yang hadir.



Acara yang berlangsung selama tiga jam setengah tersebut, dimulai pukul 19:00 sampai 22:30 waktu setempat (23:00—02:30 WIB), diisi oleh dua pemakalah. Pemakalah pertama, Bapak Drs. Agus Syarif Budiman yang juga menjabat sebagai Kepala Kantor KBRI Yaman mempresentasikan makalahnya yang berjudul “Perkembangan Situasi Politik-Keamanan dan Gerakan Terorisme di Yaman”. Setelah Drs. Nur Aulia’ menjelaskan panjang lebar tentang berbagai faktor penyebab munculnya terorisme, maka pemakalah lebih banyak memberikan contoh-contoh nyata tindakan-tindakan terorisme, baik di tingkat internasional ataupun beberapa kasus yang ada di Yaman. sebagai sebuah studi kasus, pemakalah juga memberikan contoh efek buruk dari tindakan terorisme, seperti menciptakan kemiskinan masyarakat.



Setelah itu, pemakalah kedua, Bapak Rendy Ramanda, MM. , kepala konsuler KBRI Yaman menyampaikan makalahnya dengan judul “ Menegemen Organisai dan Teori Kepemimpinan”. Dan di akhir acara, kedua pemakalah menyampaikan kekagumannya terhadap ulama dan habaib Hadramaut, yang mampu menolak radikalisme selain melalui apa yang mereka ajarkan juga dengan sikap nyata mereka. (LMI-NU Yaman)

1 komentar:

  1. Assalamu'alaikum wr wb.
    Salam Ukhuwah Nahdliyah, Ma'af Bukan Komentar, Tapi saya Butuh Informasi Tentang :
    Di Tempat Tinggal Saya Ada Waliyullah Mbah Guru (Sebutan Masyarakat)Bernama SAYYID HUSAIN BIN JA'FAR AL WAHAD AL YAMANI. Wafat Tahun 1962 M. Konon ada saudaranya yang pulang/balik ke Yaman.
    Tolong Informasinya Dari Bapak2 Yang Tinggal di Yaman, Barang kali Bisa Menginformasikan Tentang Marga AL-WAHAD disana..?
    Trim.
    Wassalamu'alaikum wr wb
    Drs.NUR MUSTHOFA
    MWC NU Kecamatan Bancar

    BalasHapus